Shinai |
Kendogi dan hakama |
- Latihan kendo (keiko) terdiri dari berbagai macam tujuan untuk mengembangkan diri. Seperti halnya bela diri lain, kendo memerlukan disiplin tinggi dan dedikasi penuh untuk latihan, seperti etika (religi), postur tubuh dan teknik melangkah, dan cara mengayun pedang yang benar.Seragam: Kendo gi dan hakama
- Pedang dari bambu (shinai)
- Bogu, yang terdiri dari:
- Men (pelindung kepala)
- Do (pelindung badan)
- Kote (pelindung tangan)
- Tare (pelindung paha dan kemaluan)
Bogu
Ada 4 jenis serangan dalam kendo, yaitu:
- 1. Men
- Tebasan kepala. Sasaran tebasannya adalah dari ujung dahi sampaidagu.
- 2. Kote Tebasan tangan. Jika lawan menggunakanchudan-no-kamae, maka sasaran adalah tangan kanan, tetapi jika lawan menggunakan jodan-no-kamae, sasarannya adalah tangan kiri. Jika lawan menggunakan dua pedang (nito-ryu), maka kedua lengan dapat dijadikan sasaran.
Sasaran - 3. Do
- Tebasan badan. Sasarannya adalah sisi kiri atau kanan perut.
- 4. Tsuki
- Tusukan. Sasarannya hanyalah leher.
- Untuk teknik tsuki, sangat diperlukan keahlian tinggi dan pengaturan sasaran tusukan yang tepat, oleh karena itu jurus ini hanya boleh digunakan oleh anggota senior, dan tidak disarankan untuk digunakan pada saat pertandingan, kecuali telah disetujui oleh pelatih (sensei).
- Tusukan. Sasarannya hanyalah leher.
Berikut ini adalah beberapa teknik latihan kendo:
- Ashi-sabaki (teknik melangkah)
- Ayumi-ashi (melangkah ke depan dengan menyeretkan kaki secara bergantian)
- Haraki-ashi (melangkah ke kiri atau ke kanan dengan menyeretkan kaki sebesar 45 derajat)
- Okuri-ashi (melangkah ke depan dengan menyeretkan kaki; kaki kanan selalu berada di depan kaki kiri. Langkah ini adalah langkah yang paling banyak digunakan dalam latihan kendo)
- Kihon (teknik dasar)
- Seme (bergerak maju mendekati lawan, mengambil posisi untuk melakukan tebasan kecil)
- Suburi (latihan tebasan berulang-ulang, seperti joge buri, sho-men, kote, dan do)
- Joge buri (tebasan besar, dimulai dari punggung sampai ke arah lantai)
- Sa-yu men (pukulan men yang diarahkan ke kanan dan ke kiri, sasarannya adalah pelipis kepala)
- Shomen (tebasan kepala)
- Nikkado men (tebasan kepala dua kali berturut-turut)
- Haya suburi (tebasan cepat yang dilakukan sambil melompat)
- Kiri kaeshi (tebasan kepala berulang-ulang ke kanan dan kiri ke arah pelipis lawan, yang dimulai dari gerakan men biasa satu kali, kemudiansa-yu-men ke depan sebanyak empat kali, dilanjutkan sa-yu-men ke belakang sebanyak lima kali, diakhiri dengan men biasa satu kali)
- Waza (teknik lanjutan)
- Taiatari (teknik mendekati dan mendorong tubuh lawan)
- Tsuba zeriai (teknik menghambat gerakan shinai lawan dengan menggunakan tsuba pada shinai)
- De-bana (teknik menyerang pada saat lawan hendak memulai serangan)
- Harai (teknik menggeser shinai lawan ke kiri atau ke kanan untuk membuka pertahanan lawan, kemudian dilanjutkan dengan tebasan)
- Hiki (teknik melangkah ke belakang (setelah berbenturan badan atau taiatari)
- Kaeshi (menangkis kemudian membalikkan serangan)
- Nuki (teknik menghindari serangan dengan melangkah ke belakang atau ke sisi lawan, kemudian melakukan serangan balik ke lawan)
- Suriage (teknik menangkis serangan dengan gerakan seperti membentuk huruf "J", kemudian dilanjutkan dengan serangan balik ke lawan)
- Keiko (latihan)
- Uchikomi-geiko (latihan serangan kombinasi, dimulai dengan men, dilanjutkan dengan men, taiatari-hiki-men, taiatari-hiki-do, kemudian men)
- Kakari-geiko (latihan serangan bebas, dilakukan oleh shidachi, motodachi hanya mengangkis atau menghindari serangan saja)
- Jigeiko (latihan tanding secara bebas)
- Shiai-geiko (latihan kompetisi/pertandingan)
Kejuaraan Kendo
Seperti halnya bela diri lainnya, kendo juga dipertandingkan baik secara nasional maupun internasional. Pertandingan kendo (shiai) merupakan pertandingan satu lawan satu, baik pertandingan antar laki-laki atau perempuan.
Poin pertandingan adalah jika serangan mengenai target sasaran (men/kote/do/tsuki) yang dilakukan dengan kesatuan antara semangat, pedang, dan tubuh (ki-ken-tai-ichi). Ini berarti agar suatu serangan bisa mendapatkan nilai, maka serangan tersebut harus mengenai sasaran yang tepat, disertai dengan langkah maju setelah serangan dilakukan (zanshin) dan teriakan sebagai bentuk ekspresi dari (kiai).
kereeen
BalasHapusyep
Hapus